Home Gaya Hidup Pekarangan Rinati, Tongkrongan Coffee yang Menawarkan Nuansa Alam Sejuk di Tengah Sibuknya...

Pekarangan Rinati, Tongkrongan Coffee yang Menawarkan Nuansa Alam Sejuk di Tengah Sibuknya Ibu Kota

248
0

Senin, 13 Oktober 2025 Tangerang – Mencari ketenangan dan keteduhan untuk sejenak menghilangkan beban pikiran dari banyaknya tuntutan hidup ditengah padatnya jakarta tidaklah mudah, hanya sekedar membuang penat isi dikepala banyak warga merogoh Duit, ratusan bahkan jutaan rupiah untuk bepergian ke puncak Bogor hanya ingin mendapatkan suasana alam yang sejuk.

Melihat potensi itu, Rinati owner Coffe shopp pekarangan Rinati menjadikan hal tersebut sebagai peluang bisnis yang menjanjikan di ibu kota. Ia mendesain pekarangan Rinati,  menjadi sebuah coffee shop yang bernuansa alam yang menyatu dengan rimbunnya pepohonan, tanaman bunga dan aroma kopi yang menenangkan dan menciptakan satu tempat yang terasa seperti “nafas segar” bagi siapapun yang ingin sejenak melarikan diri dari hiruk pikuk kota jakarta.

Selain menawarkan nuansa alam, Coffe Shop ini juga cocok untuk kaum introvert karna tempatnya nyaman dan jauh dari kebisingan meskipun resto kecil yang dikelilingi kebun luas itu berada di tengah Kota Tangerang. Pekarangan Rinati juga  mengangkat konsep Coffee Shop unik yang sangat berbeda dengan kebanyakan tongkrongan di Jakarta. Tempat ini menyajikan panorama kebun yang luas, rimbun, sejuk, serta dipenuhi berbagai jenis tanaman yang menyegarkan mata.

Rinati Iranawati, yang akrab disapa Rinati, menjelaskan bahwa kafe miliknya merupakan usaha keluarga kecil yang dijalankan bersama suami dan ibunya.

“Saya lebih banyak mengurus bagian dapur, kebun, dan dekorasi. Sementara suami saya bertugas di bagian depan, melayani pelanggan dan kasir.” ujar Rinati yang juga  Owner Coffe Shop ini.

Berdiri di tengah pemukiman, Pekarangan Rinati kini menjadi meeting point dari banyak komunitas, keluarga, sampai anak-anak muda yang menginginkan hangout dengan suasana yang langka bagi masyarakat perkotaan seperti di Kota Tangerang dan sekitarnya. Tidak hanya suasananya yang dikelilingi kebun, Pekarangan Rinati juga mengangkat konsep “from garden to table” dengan menyajikan berbagai menu makanan yang diolah dari hasil kebun di sekelilingnya secara langsung. Dengan model pengelolaan yang sangat berbeda dari kebanyakan tongkrongan di Tangerang, Rinati mengatakan hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung sesuai keingina masing-masing.

“Resto kecil (Pekarangan Rinati) ingin mengajak pengunjung yang datang itu tidak hanya menikmati menu-menu di sini, melainkan dapat sekaligus berkebun, membaca di perpus, sampai workshop-workshop yang sering diadakan. Pekarangan Rinati saat ini sudah mulai banyak dikenal bahkan dikunjungi oleh lintas kalangan usia,” Ungkapnya.

Tidak hanya itu, Pekarangan Rinati juga dilengkapi indoor area berupa rumah minimalis yang difungsikan sebagai perpustakaan mini dengan koleksi buku yang lumayan lengkap. 

Koleksi Buku-Buku milik Pekarangan Rinati

Lebih dari itu, indoor area ini juga merupakan spot favorit karena didesain dengan kesan yang vintage, spot estetik di setiap sudut dan banyak mainan (kids frendly), serta Instagramable.

Selain itu, coffee Shop Rinati juga mempunyai berbagai menu favorit yang dipanen langsung dari hasil kebun yang ditanami di sekitaran pekarangan sehingga menghasilkan menu-menu yang segar yang sangat jarang ditemui di resto-resto di sekitarnya, seperti lodeh, mangun, ayam rempah, sampai kopi kekinian yang dibandrol dengan harga yang terjangkau, mulai dari Rp15-50 ribu rupiah saja.

Buku Menu

“Kami juga fokus mengangkat menu makanan lokal yang jarang ditemui di resto pada umumnya, bahkan kami juga mempunyai menu khusus yang dipanen dari kebun di sekeliling ini, sehingga tidak hanya suasananya yang beda, sensasi menunya juga sangat unik pastinya,” tambahnya.Menurut Rinati, kepuasan pengunjung adalah kebahagiaan tersendiri bagi mereka. Ia mengaku sangat senang ketika pengunjung memberikan apresiasi terhadap konsep dan suasana kafenya, sehingga pengunjung yang datang tidak hanya sekali berkunjung saja.

“Rasanya menyenangkan sekali kalau ada yang memuji taman, buku-buku, atau masakan kami. Kadang mereka unggah di media sosial, itu membuat saya merasa bangga,” ujarnya sambil tersenyum.

Meski begitu, Rinati tak menampik bahwa menjalankan usaha kafe di tengah persaingan kota besar memiliki tantangan tersendiri. Dengan persaingan yang sangat kompetitif dan banyaknya tongkrongan di ibu kota mengharuskan mereka melakukan pelayanan yang terbaik dan memberikan kenyamanan semaksimal mungkin untuk setiap pengunjung yang datang.

 “Yang paling sulit itu menjaga agar pengunjung mau datang lagi dan lagi. Bukan cuma ramai di awal, tapi bisa bertahan lama. Itu yang jadi tantangan utama kami,” ungkapnya.

Ia mengatakan dari amatannya, kebanyakan orang yang berkunjung dengan tipe introvert atau mereka yang mencari jeda dari kesibukan sosial  merindukan tempat yang tenang, tanpa musik keras, tanpa keramaian, tanpa tekanan untuk tampil. Pekarangan Rinati menawarkan atmosfer santai, area terpisah, taman dengan sudut teduh, suara alam (angin, dan dedaunan), dan interior yang nyaman untuk sendirian atau berdua. Tempat ini cocok untuk bekerja remote sambil menikmati kopi, membaca, menulis jurnal, atau sekadar merenung.

Sementara itu, tampak di salah satu meja seorang gadis yang sedang menikmati  segelas Coffee, ia sedang menggenggam sebuah buku. Dari raut wajahnya sangat serius dan menikmati suasana sejuk dengan hembusan angin sepoi-sepoi. Namanya Hana Min Naura, satu dari beberpaa pengunjung yang kampusnya tidak jauh dari lokasi ini.

Suasana yang asri dan nyaman dengan pohon-pohon di sekeliling

“Tempatnya asri banget, banyak pohon dan udaranya sejuk. Begitu masuk, langsung terasa nyaman dan hangat. Desainnya sederhana tapi estetik, apalagi aroma kopinya wangi banget,” ujar mahasiswa berusia 21 tahun itu.

Hana juga menambahkan bahwa Pekarangan Rinati memberikan sensasi berbeda yang sangat jarang ditemui dikota-kota beasar seperti Tangerang. Kedatangan pertamanya memberikan kesan yang nyaman sehingga tidak asing banginya.

 “Saya merasa betah, padahal baru pertama kali datang. Suasananya seperti rumah sendiri,” katanya.

Meskipun nuansanya mendukung kesunyian, Pekarangan Rinati juga menjadi magnet bagi komunitas mulai dari kelompok pecinta tanaman, komunitas buku, workshop kreatif, komunitas pecinta fotografi, hingga keluarga yang ingin bersantai di akhir pekan karena letaknya di tengah pemukiman, bukan di mal atau pusat bisnis. Pekarang Rinati lebih mengandalkan daya tarik konsep dan promosi mulut ke mulut (word of mouth), media sosial, review pengunjung, dan kerja sama komunitas lokal untuk menjaring pengunjung.

“Jujur saya baru pertama kali ke coffee shop ini, karna rekomendasi dari temen juga, mungkin setelah ini saya akan rekomendasi ke teman-teman kuliah untuk datang kesini karna tempatnya nyaman, dan cocok untuk anak kuliah yg ingin mengerjakan tugas tanpa gangguan,” ujar Hana dengan nada kagum.

Pekarangan Rinati bukan sekadar tempat ngopi melainkan ruang peristirahatan yang menghadirkan harmoni antara alam, rasa, dan kehangatan. Di tengah kesibukan kota yang padat, tempat ini menjadi pase tenang yang lahir dari perpaduan cinta terhadap lingkungan dan aroma kopi yang menenangkan.

Bagi siapa pun yang ingin menepi sejenak dari hiruk pikuk kehidupan, Pekarangan Rinati menawarkan pengalaman yang tak hanya memuaskan selera, tapi juga menyentuh perasaan. Barangkali, di antara wangi kopi yang baru diseduh dan semilir angin di bawah pepohonan, kamu akan menemukan ketenangan dan rasa “pulang” yang selama ini kamu rindukan.

#pekaranganrinati

#coffeeshop

Eka Rista Sidauruk (2371510880)