
Di tengah hiruk pikuk kehidupan kota dan derasnya arus digital yang mengubah cara generasi muda belajar, bekerja, dan berpikir, muncul semangat baru dari para mahasiswa yang ingin bergerak lebih cepat mengejar mimpinya. Bagi sebagian anak muda, waktu bukan hanya tentang hari dan jam – tapi tentang bagaimana mereka bisa menciptakan peluang dalam setiap detiknya. Salah satunya adalah Gilang Ramdhani, Mahasiswa IPB University yang memilih jalur berbeda melalui Program Fast Track (Sinergi) hingga mendapatkan kesempatan study exchange ke luar negeri.
Program Fast Track sendiri merupakan salah satu inovasi pendidikan yang ditawarkan IPB University bagi mahasiswa berprestasi. Melalui program ini, mahasiswa dapat menyelesaikan jenjang sarjana dan magister dalam waktu yang lebih singkat, sekitar lima tahun. Bagi sebagian orang, mungkin terdengar menegangkan karena beban belajar yang padat, waktu yang terbatas, dan tekanan ekspektasi yang tinggi. Namun bagi Gilang, hal-hal tersebut bukan penghalang, melainkan kesempatan berharga untuk menantang diri dan menembus batas kemampuan.
“Aku selalu percaya, semua hal besar dimulai dari strategi dan relasi, strategi membuat kita tahu ke mana arah langkah, dan relasi membantu kita sampai ke sana.” ujarnya pada wawancara pada online.
Gilang tumbuh di lingkungan yang membuatnya terbiasa berpikir maju dan realistis. Ia menyadari bahwa untuk mencapai impian besar, diperlukan perecanaan yang matang. Sejak awal kuliah, ia sudah menulis target pribadinya. Bukan hanya nilai, tapi juga capaian pengalaman mulai dari mengikuti program internasional, riset, dan memperluas koneksi lintas budaya. Dari sanalah ia mulai menata langkah untuk bergabung dengan program Fast Track IPB Sinergi.

Fast Track : Jalur Cepat Menuju Masa Depan
Program Fast Track menawarkan kesempatan bagi siswa untuk mengikuti beberapa kelas pascasarjana saat mereka masih berada di semester terakhir pendidikan sarjana. Tujuannya jelas dan berarti, yaitu mempercepat durasi studi tanpa mengorbankan kualitas pendidikan. Namun, di balik kesederhanaan itu, ada tantangan yang signifikan.
“Tantangan utamanya bukan cuma soal tugas atau materi kuliah,” kata Gilang dengan nada tenang.
“Lebih ke bagaimana kita mengatur waktu, energi, dan konsistensi. Di sini aku belajar banyak tentang manajemen diri.”
Kehidupan sehari-hari Gilang dipenuhi dengan aktivitas yang padat, seperti mengikuti kuliah, melakukan penelitian, berpartisipasi dalam diskusi kelompok, hingga proyek kampus yang seringkali menghabiskan waktu hingga malam. Namun di balik semua itu, ia menemukan ritme yang menenangkan. Ia belajar merayakan proses, bukan sekadar hasil akhir. Baginya, kesibukan bukanlah alasan untuk mundur, melainkan kesempatan untuk berkembang.
Konsep ini sejalan dengan filosofi anak muda masa kini yang produktif, terarah, tapi tetap mencari keseimbangan antara ambisi dan kesehatan mental. Dalam konteks ini, Gilang menjadi contoh nyata semangat generasi muda urban yang hidup di bawah tekanan, tetapi memilih untuk mengubahnya menjadi bahan bakar untuk maju.



Dari Kampus ke Dunia: Study Exchange yang mengubah cara pandang
Salah satu momen paling berkesan bagi Gilang adalah ketika ia berhasil mengikuti program study exchange internasional. Pengalaman ini membawanya ke lingkungan baru dengan budaya dan sistem pembelajaran yang berbeda. “Waktu ikut exchange, aku sadar bahwa belajar itu nggak cuma di ruang kelas. Aku belajar menghargai perbedaan budaya dan cara berpikir orang lain,” ujarnya sambil tersenyum.
Dari pengalaman ini, ia tidak hanya membawa pulang hasil akademis, tetapi juga cara pandang baru mengenai sistem pendidikan global. Ia memahami bahwa pendidikan lebih dari sekadar meraih gelar, melainkan tentang terbuka terhadap keragaman dan mengambil pelajaran dari pandangan orang lain.
Program pertukaran pelajar ini menjadi semangat dalam mengikuti program Fast Track, yang bukan hanya mempercepat studi, tetapi juga pematangan karakter dan wawasan global. Dalam pandangan Gilang, mahasiswa zaman sekarang harus berani keluar dari zona nyaman. Dunia terus berubah, dan kesempatan tidak akan datang dua kali. “Kita hidup di era di mana informasi menyebar begitu cepat. Kalau kita nggak siap beradaptasi, kita akan tertinggal. Tapi kalau bisa memanfaatkannya, peluang itu bisa jadi jalan untuk berkembang,” ungkapnya.
Strategi, Relasi dan Konsistensi
Di balik kisah suksesnya, Gilang menekankan tiga kunci utama: strategi, relasi, dan konsistensi.
• Strategi membantu menentukan arah dan tujuan yang jelas.
• Relasi membangun jembatan antara ide dan realisasi.
• Konsistensi memastikan setiap langkah tetap seimbang meski dihadang tantangan.
Bagi Gilang, semua hal berawal dari perencanaan kecil. Ia terbiasa menulis wishlist dan planning detail untuk setiap semester, apa yang ingin dicapai, siapa yang ingin diajak bekerja sama, hingga keggiatan yang bisa memperkaya pengalaman. Dari kebiasaan itu, ia belajar untuk berpikir ke depan kualitas yang sangat dibutuhkan oleh generasi muda yang hidup dalam ritme serba cepat.
Menjaga Fokus di Tengah Dinamika Kota
Menjalani program percepatan bukan tanpa tantangan emosional. Gilang mengaku sempat merasa lelah dan kehilangan arah ketika jadwal padat mulai menggerus waktu istirahat. Namun pada momen tersebut, ia belajar betapa pentingnya kesadaran diri untuk menemukan keseimbangan antara aspirasi dan ketenangan jiwa. Gilang menyebutkan satu istilah yang menggambarkan program tersebut, yang dia tulis di bio Instagramnya.
“Aku menyebutnya monotheism, artinya fokus pada satu tujuan. Kita nggak bisa jadi semuanya, tapi kita bisa jadi yang terbaik di bidang kita,” katanya sambil tertawa kecil.
Keseimbangan antara logika dan rasa inilah yang menjadi ciri khas mahasiswa generasi sekarang mereka tidak hanya ingin sukses secara akademik, tapi juga ingin tetap waras, bahagia, dan memiliki kehidupan sosial yang sehat. Gilang menekankan bahwa kunci utama bukanlah menjadi yang paling cepat, tapi menjadi yang paling sadar akan langkahnya. “Semua orang punya timeline-nya masing-masing,” ujarnya, “yang penting kita tahu ke mana arah kita dan bagaimana menjaganya agar tetap seimbang.”

Membuka Akses, Membangun Masa Depan
Program Fast Track IPB Sinergi dan study exchange bukan hanya tentang percepatan pendidikan, tapi juga tentang membuka akses bagi mahasiswa Indonesia untuk bersaing di level global. Di tengah perubahan zaman yang menuntut adaptasi cepat, mahasiswa seperti Gilang menjadi contoh nyata bahwa kesempatan bukan datang karena keberuntungan, tapi karena kesiapan.
Portal Urbanity melihat kisah seperti ini sebagai cerminan semangat anak muda perkotaan yang visioner dan berani mengambil langkah progresif. Mereka bukan hanya sibuk mengejar prestasi, tapi juga mencari makna dalam prosesnya sesuatu yang semakin penting di era modern ini.
Belajar Tak Pernah Berhenti
Di akhir diskusi, Gilang membagikan pemikiran sederhana yang terdengar seperti arahan untuk siapa pun yang tengah berjuang di dunia perkuliahan: “Belajar itu nggak berhenti di kelas, nggak berhenti di IPK. Belajar itu terus berjalan selama kita mau membuka pikiran.”
Baginya, setiap peluang seperti beasiswa, program pertukaran pelajar, atau penelitian kecil-kecilan merupakan bagian dari perjalanan panjang untuk memahami diri dan lingkungan. Melalui pengalaman ikut dalam program Fast Track dan program study exchange, ia menyadari bahwa pendidikan sebenarnya merupakan perjalanan untuk menemukan versi terbaik dari diri kita.
Kini, Gilang melangkah dengan pandangan yang lebih luas, membawa semangat belajar tanpa batas. Ia berharap cerita hidupnya dapat memotivasi mahasiswa lainnya untuk berani berambisi lebih tinggi, bergerak lebih cepat, dan tetap fokus pada tujuan yang ingin dicapai.
“Kita hidup di era dengan begitu banyak peluang. Jangan takut mencoba, karena satu langkah kecil bisa membuka jalan ke hal besar,” tutupnya dengan senyum penuh keyakinan.
Di tengah budaya instan dan derasnya arus digital, kisah Gilang adalah pengingat bahwa kecepatan tanpa arah tidak berarti apa-apa. Yang membuat seseorang berbeda bukan hanya seberapa cepat ia mencapai tujuan, tetapi seberapa sadar ia melangkah dan bagaimana ia menemukan makna di setiap prosesnya.
Sumber (instagram @gramdans)
Noviana Nur Barokah – 2371510062








